Legenda Putri Duyung dan Istana Kecil


Legenda Putri Duyung dan Istana Kecil
oleh : Bulan Arrafiqa
         Pada jaman dahulu kala, terdapat sebuah bangunan tua berbentuk istana kecil di tengah hutan. Bangunan itu tampak tua dan menyeramkan. Rumput liar tumbuh mengelilingi istana itu. Tanaman beracun menjalar di setiap sudut dinding istana. Bahkan setiap kali musim hujan tiba, beberapa jamur akan tumbuh di halamannya. Warna istana itu sangat pucat dan pintunya terbuat dari kayu yang sudah lapuk. 

         Kabarnya, seorang penduduk yang tinggal di desa yang tak jauh dari hutan itu pernah melihat penampakan seorang perempuan cantik dengan baju terusan berwarna merah dan berambut pirang bermain di ayunan yang menggantung di pohon beringin yang tumbuh di samping istana kecil.
Bahkan sesekali terdengar suara nyanyian merdu dari arah istana pada tengah malam. Walau pun merdu, namun masyarakat percaya bahwa siapa saja yang mendengarnya hingga tak bisa tidur maka keesokan harinya akan jatuh sakit. 

         Suatu hari, datanglah seorang pengelana di desa itu yang menumpang istirahat dan meminta sedikit makanan dan minuman sebelum melanjutkan perjalanan.
Ketika selesai makan dan minum, pengelana itu bertanya pada salah satu penduduk jalan tercepat untuk menuju desa selanjutnya lewat mana. Penduduk itu menjawab “lewat jalur hutan. Tapi lebih baik anda memutar jalan karena hutan di sini sangat angker”
Mendengar itu pengelana jadi penasaran dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan lewat jalur hutan. 

         Seorang penduduk menepuk bahunya dan berpesan “kalau kamu menemukan sebuah istana kecil yang sudah kumuh, jangan coba-coba melihat kedalamnya karena kau akan di kejutkan dengan perempuan cantik berambut pirang. Siapa pun yang bertemu dengannya pasti mendapat kesialan”
Lantas pengelana itu menjawab “jika saya mati karena makhkluk di dalam istana itu, maka itu sudah menjadi taqdir dari Allah. Saya tidak takut dengan itu semua. Karena saya di lindungi Malaikat dan Allah tidak pernah meninggalkan hambanya”

        Kemudian pengelana itu masuk kedalam hutan dengan berani. Semakin ia masuk kedalam hutan, ia semakin menemukan kekayaan Allah subhanahu wa taala. Hutan yang indah dengan bunga-bunga yang bertebaran di mana-mana. Juga rumput yang sangat halus untuk di pijak, membuat pengelana semakin percaya bahwa desas-desus mengenai istana kecil yang angker hanya bualan belaka.
         Tapi, tak berapa lama kemudian ia memang menemukan sebuah istana kecil yang kumuh dan tak terawat. Namun semua bunga-bunga tumbuh mengelilingi halaman istana dan tersusun dengan abstrak di atap gedung istana. Pengelana dengan beraninya memasuki wilayah istana dan mengetuk pintu.

permisi… adakah orang yang tinggal di dalamnya?” 

        Lama ia menunggu jawaban akhirnya sebuah suara terdengar. Suara decitan pintu di buka membuat bulu kuduk pengelana sedikit merinding. Namun yang keluar dari balik pintu bukanlah makhluk halus atau sejenisnya melainkan seorang gadis cantik berambut pirang yang memakai gaun berwarna merah. Yang membuat perempuan itu terlihat sangat cantik adalah mata perempuan itu yang berwarna biru seperti batu berlian Azura yang sangat sulit di temukan.

ada perlu apa?” Tanya perempuan itu

apa benar ada hantu disini?” Tanya sang pengelana

tidak ada hantu disini” jawab perempuan itu. “jika tidak ada keperluan anda pulang saja” lanjutnya dan mengusir pengelana sembari  menutup pintu. Namun pengelana menahan pintu dan membuka pintu selebar-lebarnya. 

        Saat itu juga ia melihat sebuah danau buatan di dalam istana yang di dalamnya banyak sekali putri duyung mengibaskan ekor mereka

        Mereka semua cantik namun terlihat aneh dengan sisik yang tumbuh di leher dan kuping mereka yang runcing seperti baru di raut. Tapi pengelana tidak mengejek mereka dan tetap menghormati mereka.

kami semua adalah makhluk Allah. Kami manusia, tapi tidak seperti manusia pada umumnya. di karenakan keanehan ini kami tidak di terima oleh masyarakat dan di anggap aib. Makanya kami di asingkan. Selama bertahun-tahun kami hidup dalam keasingan dan meneyedihkan. Hanya setiap malam bulan purnama saja kami akan berkumpul dan bersenandung. Kami harap lagu yang kami nyanyikan sampai ke desa dan bagi yang mendengarnya bisa mengerti kesedihan kami dan mau menganggap kami dan menerima kami beserta keanehan yang kami miliki

        Kemudian pengelana berkata “ini adalah ujian buat kalian. Sesungguhnya Allah tidak akan menguji seorang hamba di atas kemampuan hamba tersebut

        Mendengar itu perempuan yang ternyata juga putri duyung pun tersenyum dan berterima kasih.

        Kemudian pengelana melanjutkan perjalanannya. 

         Sekarang, para putri duyung yang tinggal di dalam istana kumuh semakin sabar dengan ujian ini. Namun ketika siang hari mereka akan keluar dari istana dan membersihkan istana. Karena jika putri duyung sedang bahagia mereka akan menjadi sangat rajin.  

         Akhirnya, setelah beberapa hari membersihkan istana kecil, istana itu kembali terlihat bagus dan mewah. Banyak penduduk desa yang datang untuk berkenalan dan mengantarkan makanan kepada mereka.

         Juga meminta maaf karena selama ini menganggap mereka hantu. Dan pada setiap kali bulan purnama, penduduk desa akan berbondong-bondong membawa makanan dan beberapa lilin keistana kecil demi mendengarkan para putri duyung bernyanyi. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru dan Murid Broken Home

JUST